MAMI VS. Pemkab Anambas tu apaan sich? Kenapa sampai perang? mungkin itu yang terlintas dalam pikiran kita saat membaca judul tulisan ini.
oopss, he...MAMI yang dimaksud bukan seperti keadaan yang sebenarnya tetapi MAMI yang dimaksud adalah Masyarakat Anambas Melek Internet seperti yang pernah dibahas oleh Putra Anambas disini yang digagas oleh perorangan. untuk memenuhi ambisinya memberikan layanan internet, owner memberikan pelayanan dengan mendirikan titik hotspot yang SSID nya dinamai dengan MANARA. menurutnya biaya yang dikeluarkan lumayan besar karena biaya tersebut murni dari kocek pribadi. mendengar pernyataannya, timbul sedikit rasa geli di hati, hehehe.
coba bayangin, program MAMI dari perorangan mampu menyediakan layanan internet untuk 3 - 4 RT, sedangkan SSID nya Anambas milik Pemerintahan Kabupaten Anambas hanya mampu menjangkau daerah tertentu walaupun sudah menyediakan berpuluh titik hotspot. hal ini tentu saja menghabiskan dana yang besar. nah, itu dia yang menimbulkan geli dihati, kenapa anggaran yang dikategorikan kecil buat manara jika dibandingkan milik Pemda yang menghabiskan anggaran sampai ratusan juta rupiah mampu berbuat lebih baik. sudah saatnya Pemkab meninjau kembali program yang diluncurkan untuk menginternetkan Tarempa (ibukota Kabupaten).
saya sempat berdiskusi dengan salah seorang pelanggan Manara, katanya walaupun untuk mendapatkan user login kita dikenakan biaya Rp. 50.000,- tetapi kita cukup puas, dia menggambarkan, seandainya saja mengakses internet via Warnet, udah berapa banyak biaya yang dibutuhkan, sedangkan dana yang dikeluarkan untuk menikmati layanan manara, setimpal dengan timbal balik yang didapatkan bahkan dinilai lebih. walaupun kadangkala terjadi error, tetapi hal ini masih bisa dimaklumi dan ditolerir mengingat fasilitas yang ada dinilai masih minim.
semoga saja tulisan ini mampu membuka mata Pemkab untuk memperbaiki keadaan agar bukan saja Tarempa yang bebas buta internet, akan tetapi Seluruh Anambas yang tercinta ini. mudah - mudahan tercapai niat kita semua.
oopss, he...MAMI yang dimaksud bukan seperti keadaan yang sebenarnya tetapi MAMI yang dimaksud adalah Masyarakat Anambas Melek Internet seperti yang pernah dibahas oleh Putra Anambas disini yang digagas oleh perorangan. untuk memenuhi ambisinya memberikan layanan internet, owner memberikan pelayanan dengan mendirikan titik hotspot yang SSID nya dinamai dengan MANARA. menurutnya biaya yang dikeluarkan lumayan besar karena biaya tersebut murni dari kocek pribadi. mendengar pernyataannya, timbul sedikit rasa geli di hati, hehehe.
coba bayangin, program MAMI dari perorangan mampu menyediakan layanan internet untuk 3 - 4 RT, sedangkan SSID nya Anambas milik Pemerintahan Kabupaten Anambas hanya mampu menjangkau daerah tertentu walaupun sudah menyediakan berpuluh titik hotspot. hal ini tentu saja menghabiskan dana yang besar. nah, itu dia yang menimbulkan geli dihati, kenapa anggaran yang dikategorikan kecil buat manara jika dibandingkan milik Pemda yang menghabiskan anggaran sampai ratusan juta rupiah mampu berbuat lebih baik. sudah saatnya Pemkab meninjau kembali program yang diluncurkan untuk menginternetkan Tarempa (ibukota Kabupaten).
saya sempat berdiskusi dengan salah seorang pelanggan Manara, katanya walaupun untuk mendapatkan user login kita dikenakan biaya Rp. 50.000,- tetapi kita cukup puas, dia menggambarkan, seandainya saja mengakses internet via Warnet, udah berapa banyak biaya yang dibutuhkan, sedangkan dana yang dikeluarkan untuk menikmati layanan manara, setimpal dengan timbal balik yang didapatkan bahkan dinilai lebih. walaupun kadangkala terjadi error, tetapi hal ini masih bisa dimaklumi dan ditolerir mengingat fasilitas yang ada dinilai masih minim.
semoga saja tulisan ini mampu membuka mata Pemkab untuk memperbaiki keadaan agar bukan saja Tarempa yang bebas buta internet, akan tetapi Seluruh Anambas yang tercinta ini. mudah - mudahan tercapai niat kita semua.
Salam kenal kawan,sayang profil nya ngga lengkap, jika kita saling kenal mungkin bs berbagi info lebih lanjut.
BalasHapus